MAKAN, TIDUR, MUSIK!

Kamis, 13 Maret 2008

MAKAN, TIDUR, MUSIK
Materi termuat Buletin IPMALAY 05
Saat ini sekarang kita sedang menjalani transformasi dari masa remaja menjadi orang dewasa. Menjadi manusia seutuhnya yang berwenanf dan bertanggung jawab penuh atas dirinya. Pada masa ini terjadi banyak proses pematangan diri, ada keinginan untuk menjadi unik dan berbeda dengan mengembangkan kemampuan khusus kita. Ada proses identifikasi, mencari tahu pribadi seperti apa yang kita inginkan. Kita mencoba membentuk eksistensi diri.
Manajemen diri sendiri
Ditiap perusahaan kita mengenal “ manajer ” yang mengatur, mengendalikan dan melakukan koordinasi setiap elemen dalam perusahaan tersebut. Diri kita bisa dianalogikan sebagai sebuah perusahaan sekaligus menjadi manajernya. Kita sendiri yang mengendalikan kearah mana dan tujuan hidup kita. Setidaknya proses ini secara riil bermula ketika kita menjadi mahasiswa, meski kemampuan memenej masih terbatas pada hal – hal kecil.
Pengembangan diri sebagai seorang manajer akan lebih nyata bagi mahasiswa yang hidup ditempat kos daripada mereka yang masih tinggal bersama orang tuanya. Bagaimana tidak ? ditempat kos, kita benar – benar mengatur diri sendiri, mulai dari mencari makan, menjaga kkesehatan, mmelindungi diri, menyelesaikan tugas kuliah, membersihkan kamar, mencuci pakaian, bertemen dan berpergian, semuanya menjadi tanggung jawab kita sendiri.
Menjadi anak kos juga akrab dengan masalah-masalah, seperti kiriman dari ortu yang telat datang, berantem dengan temen, dijutekin ibu kos, capek karena harus mencuci dan menstrika sendiri, ongkos bis yang terus naik, harus makan irit tiap akhir bulan, dan setumpuk masalah lainnya.
Masalah manajer bagi diri sendiri berarti manjadi decision maker, membuat keputusan – keputusan penting dengan akibat yang akan kita rasakan sendiri. Hidup adalah sebuah pilihan. Kita berhak untuk memilih menjadi orang yang rapi, peduli terhadap lingkungan atau menjadi orang yang amburadul, cuek dan seenaknya sendiri. Tentu saja perlu diingat konsekuensi dari pilihan – pilihan tersebut. Di tempat kos, tidak akan ada yang peduli apabila kamar kita berantakan, tak akan ada yang peduli kita mau bangun siang. Disinilah kemampuan manajerial kita di uji. Bagaimana kita membuat pilihan yang cerdas yang tidak menyebabkan hidup kita terpuruk.
Pentingnya adaptasi
Mengingat kehidupan sebagai mahasiswa berbeda dengan kehidupan sebelumnya, kemampuan kita untuk beradaptasi adalah hal yang sangat vital. Apalagi untuk mahasiswa yang berasal dari luar jogja. Kota jogja merupakan kota yang unik, yang bisa dikatakan indonesia mini. Mahasiswa UGM banyak yang berasal dari seluruh nusantara. Untuk berinteraksi dengan merek, kita harus paham dengan segala kebiasaan dan kebudayaannya. Kalau kita tidak ada usaha untuk saling menyesuaikan diri, fleksibel, tenggang rasa dan easy going, akan terjadi konflik dengan teman dan lingkungan sekitar hingga kita tidak akan kerasan dengan “ hidup baru” ini.
Masyarakat jogja sendiri mempunyai budaya yang khas, mereka adalah masyarakat yang sopan, berprilaku halus dan kadang sering ‘ewuhpakewuh’( semacam perasaan segan untuk mengatakan yang sebenarnya agar tidak menyakiti orang lain ). Untuk berinteraksi dengan masyarakat, tetangga kita ditempat kos yang memang perlu memahami prinsip apa yang berlaku dalam masyarakat. Tapi yang penting, kita harus memegng prinsip universal seperti sopan santun, tnggang rasa dan menghormati orang yang lebih tau. Jangan lupa untuk menaati peraturan – peraturan kampung.
Makan + tidur + musik
Warung makan
Makanan asli jogja maupun makanan khas daerah lain lebih mudah ditemukan dan relatif murah. Di warteg, dengan harga Rp 1000 rupiah saja, kamu bisa makan nasi sayur dan tempe. Tambah Rp 800 lagi kamu bisa menikmati telur. Selain nasi sayur dan tempe, ada menu pilihan lagi yaitu sego pecel (sgpc). Lotek, burjo ( bubur kacang hijau ) dan sugali ( susu segar boyolali ).
Kalau lapar tengah malam, datang saja ke warung burjo dan indomie. Warung ini buka 24 jam. Atau cari saja angkringan, warung grobak dengan menu spesialnya, sego kucing.
Salon
Meski tampil cantik dan segar bukan hal utama bagi mahasiswa, tidak sedikit mahasiswa yang menyisihkan uangnya buat kesalon untuk facial, manicure, pedicure, dan creambath.
Disekitar kampus tersebar banyak salon yang menyediakan potongan atau harga khusus buat mahasiswa. Selain itu,tersedia pula ruang – ruang khusus untuk cewek berjilbab atau ruang khusus cowok. Sehingga kamu akan merasa lebih nyaman lagi berada disalon.
Hidup di kos
Mmencari kos di jogja gampang – gampang susah. Meski tempat kos bertebar di sekitar kampus, kamu mesti jeli melihat harga dan fasilitas yang disediakan. Harga berkisar Rp 50.000 sampai ratusan ribu. Pembayarannya bisa perbul, pertiga bulan, atau langsung dibayar tahunan.
Sebagai anak kos, kamu harus bisa menyesuaikan diri dengan pemulik kos mmmaupun dengan masyarakat sekitar. Hal ini penting karena kamu akan selalu berinteraksi dengan mereka.
Warnet
Kamu ingin berpetualang di dunia may, cek e-mail, chatting, atau sekedar melihat gambar – gambar menarik, warnetlah tempatnya. Di jogja, warnet tersebar dimana – mana. Boleh di bilang setiap beberapa meter kamu melangkah, pasti bakal menemukan warnet. Harga berkisar Rp 2500/jam dengan fasilitas seadanya sampai dengan Rp 5500/jam lengkap dengan sofa dan Ac.
Rental
Tugas kuliah numpuk, ingin nonton film baru atau install software baru, kamu enggak usah pusing – pusing deh. Di jogja, semua itu bisa di atasi.
Kalau ingin ngetik tugas, datang saja ke rental komputer yang banyak tersedia di sekitar kampus 500 sampai 1000 rupiah per jam. Atau mau nonton film untuk melepaskan diri dari masalah di kampus, rental CD software dan VCD bertebaran di jogja membuat kamu bebas untuk memilih filmapa yang ingin kamu tonton.
Laundry
Kamu nggak suka nyuci pakaian sendiri? Jangan bingung! Disekitar tempat kos ada banyak usaha laundry tau pencucian

0 komentar:

 
IPMALAY © 1988 | Designed by Lingkar Dalam Febri, in collaboration with IPMALAY | Ayo Update Kegiatan IPMALAY Dari Sini, Selamat Membaca