KEKERASAN ATAS NAMA ISLAM : JIHAD & DAKWAH SALAH TAFSIR

Minggu, 10 April 2011 0 komentar

Akhir-akhir ini konflik dan kekerasan baik berupa tindakan Kriminal, kekerasan politik, pelanggaran hak asasi manusia, konflik etnis, terorisme dan perang antar bangsa telah menjadi bagian dari wajah dunia yang mengganggu dan mengkhawatirkan umat manusia. Masih hangat dibenak kita konfilk dan kekerasan yang terjadi di Negara yang kita cintai ini, diantara fenomena-fenomena kekerasan itu adalah mengenai keberadaan Ahmadiyah di Bumi Pertiwi. Keberadaan Ahmadiyah di Indonesia secara historis sudah ± 80 tahun lamanya. Berbagai implikasi keberadaan Ahmadiyah menuai pro dan kontra yang kembali merebah di beberapa daerah di Indonesia.

Kelompok-kelompok yang menentang keberadaan Ahmadiyah berusaha menghentikan kegiatan-kegiatan ibadah penganut Ahmadiyah yang di yakini telah menyimpang dari nilai dasar agama Islam. Upaya penghentian tersebut yang dilakukan secara kekerasan, refresif dan merusak tentunya tidak dibenarkan secara hukum Negara maupun Syariah itu sendiri. Islam menolak segala bentuk kekerasan. Karena Islam adalah agama yang mencitai kedamaian dan keadilan serta mengajarkan nilai-nilai keutamaan, yakni menghormati kehidupan dan martabat manusia. Konsep dasar agama Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin seharusnya dipahami oleh umat Islam secara Komprehensif, sehingga umat Islam tidak gegabah dalam mensikapi problematika Ahmadiyah.

Konsep Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin menyaratkan dua aspek. Pertama, Islam perlu dimaknai sebagaimana adanya, bukan sebagaimana mestinya. Kebanyakan manusia yang ber-Islam memaknai Islam sebagaimana mestinya menurut subjektivitas nya masing-masing, sehingga sering menimbulkan persoalan salah penafsiran terhadap Islam. Kedua, Islam perlu ditarik ke dalam dimensi social. Mendekatkan perspektif trasendental dan kehidupan dunia dengan memberikan ruang luas bagi proses sosial, maka konsepsi rahmatan lil’alamin menemukan momentum dalam kehidupan dunia.

Terdapat korelasi antara jihad, dakwah dan perang. Dakwah dan perang merupakan dua konsep ajaran Islam yang sering dihubungkan dengan jihad. Ketiga dimensi tersebut berhubungan langsung dengan tujuan pokok yang hendak dicapai oleh Islam, yakni restorasi dan rekonstrukturisasi kemanusiaan secara individu dan kolektif untuk membawanya ke tingkat kualitas tertinggi. Dakwah merupakan kegiatan mengajak manusia ke jalan Allah untuk mengerjakan kebaikan dan mencegah dari perbuatan buruk. Hal ini lah yang kontradiksi dengan realita kekerasan yang terjadi. Beberapa oknum yang bertindak refresif terhadap Jamaah Ahmadiyah mengklaim bahwa tindakan mereka merupakan dakwah demi penegakan dinnul Islam di muka bumi ini.

Minimnya pengetahuan dan pemahaman terhadap Islam itu sendiri menjadi salah satu faktor dominan dalam mengintepretasikan bahwa jihad dan dakwah diperbolehkan dengan cara-cara kekerasan atau juga menghalalkan segala cara yang bahkan jelas-jelas dilarang dalam syariat Islam. Setiap umat manusia pada umumnya dan umat muslim khususnya, seharusnya tidak mudah terpengaruh oleh hasutan, ajakan-ajakan yang sifatnya dapat mengganggu keharmonisan kehidupan antar umat manusia. Dibutuhkan juga akal yang sehat dalam mencerna setiap fenomena-fenomena yang terjadi sehingga mampu meminimalisir atau juga menghilangkan tindakan-tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Sembari masyarakat Indonesia menahan diri untuk tidak bertindak semena-mena, dalam hal ini pemerintah juga harus mampu menciptakan kondisi dan situasi kedamaian di masyarakat dengan penindakan tegas terhadap siapa pun yang telah melakukan tindakan tidak sesuai dengan hukum atau undang-undang yang berlaku. Karena Negara Indonesia merupakan Negara hukum, maka jadikan hukum tersebut semaksimal mungkin demi terciptanya tatanan masyarakat yang damai dan harmonis.

PRESENTED BY : SUNNAHRI

SEGUDANG MANFAAT & SEJUTA MARABAHAYA PLTN

2 komentar

Polemik yang mendera bangsa Indonesia di bidang energi terasa semakin pelik. Berbagai kebijakan energi yang akan diterapkan pemerintah tidak mampu meyakinkan rakyat. Sementara itu, tuntutan pemenuhan kebutuhan energi semakin mendesak. Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan kebutuhan listrik dikemudian hari yang diperkirakan dapat tumbuh rata-rata 6,5% per tahun hingga tahun 2020 (Muchlis,2003). Setelah melalui berbagai kajian mendalam, pemerintah memutuskan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pembangkit ini direncanakan akan dibangun di daerah pegunungan Muria. Sebuah daerah berbukit di sebelah utara kota Jepara. Pegunungan Muria dianggap paling memenuhi syarat sebagai tempat berdiri dan beroperasinya PLTN. Selain karena aman dari gempa, daerah Muria juga sangat dekat dengan sumber air (Laut Jawa) yang dibutuhkan untuk mendinginkan reaktor nuklir setelah “lelah” bekerja. Dengan dibangunnya PLTN, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang selama ini diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

Sebelum jauh melangkah, ada pertanyaan paling mendasar di benak kita semua, yakni sudahkah bangsa kita ini mampu membangun PLTN dan menanggung segala resiko yang mungkin terjadi? Sudah bukan rahasia umum jika PLTN sampai saat ini masih dipertanyakan sistem keamanannya. Tragedi Chernobyl, Three Mile Island di Amerika Serikat dan PLTN Fukushima yang akhirnya beberapa reaktor nuklirnya meledak akibat gempa 8,9 Skala Richer yang diikuti gelombang tsunami di pantai Timur pulau Honshu, Jepang. Bencana ini seharusnya memberi pelajaran bagi pemerintah Indonesia ketika ingin mencetuskan ide pembangunan PLTN.

Teknologi tinggi PLTN hingga kini belum dapat memenuhi janjinya dalam sektor keamanan. Beberapa kecelakaan dan kebocoran kerap terjadi di PLTN seluruh dunia. Hal itu berdampak negatif untuk masyarakat maupun lingkungan. Secara letak geografis, Indonesia sangat berpotensi memilki resiko besar untuk sebuah reaktor PLTN. Wilayah Indonesia yang di kelilingi gunung berapi aktif dan berada di dua lempeng bumi, Indonesia amat rentan akan terjadi gempa bumi.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa PLTN memiliki segudang kelebihan dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya. Beberapa kelebihan itu yakni tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas), tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia, sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal), biayabahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. Meskipun PLTN memiliki segudang manfaat, akan tetapi sejuta marabahaya selalu mengiringi jika terjadi kecelakaan nuklir seperti yang terjadi seperempat abad yang lalu, di PLTN Chernobyl Ukraina (saat itu masih bagian dari Uni Soviet) meledak dan melepaskan radiasi tinggi selama 10 hari pertama setelah kecelakaan itu terjadi, dan membuat daerah yang cukup jauh dari pusat PLTN tersebut terkontaminasi seperti wilayah Skandinavia, Yunani, Eropa Tengah dan Timur, Jerman Selatan, Perancis Utara dan Inggris. Dan efek negatif dari radiasi itu masih terasa hingga saat ini.

Penjelasan singkat ini mengajak kita semua khususya pemerintah selaku pemangku kebijakan Negara ini untuk mempertimbangkan kembali mengenai pembangunan PLTN di Indonesia. Mengingat bahwa ancaman radiasi nuklir amat sangat mengancam keberadaan dan kehidupan umat manusia dibumi ini. Adalah lebih baik mencegah kemudharatan dari pada mengedepankan sesuatu hal yang dianggap sebagai kemaslahatan .

PRESENTED BY : SUNNAHRI

Apa pentingnya Konsep yang matang

Selasa, 05 April 2011 0 komentar

Program merupakan sebuah hal pokok yang harus di fikirkan oleh kader-kader dalam sebuah Organisasi, karena dengan program keberlangsungan sebuah organisasi akan terjaga dengan baik. Terkadang, karena desakan seperti ini menyebabkan kader-kader dalam sebuah organisasi menjadi limpung dan terpaksa membuat program dadakan demi menjaga arah pergerakan organisasinya. Namun hal ini biasanya akan berdampak buruk terhadap kesuksesan program dan indahnya sebuah proses yang seharusnya dimaknai indah oleh masing-masing kader.

Tidak terlepas dari Ipmalay, sebagai sebuah organisasi yang berbasis Professional Organizations dan Family Organization tentu pernah mengalami hambatan atau masalah dalam pelaksanaan sebuah program. Dilema yang dihadapi dalam manajemen konflik tidak pernah selesai dalam Organisasi yang berbasis kekeluargaan. Dikarenakan banyak faktor X yang di ujung penyelesaian akan dijadikan sebuah pemakluman saja. Sehingga setiap kader dituntut untuk memiliki kesadaran dan kesadaran dan kesadaran lagi. Sebuah kata yang menjadi kunci paling manjur ketika konflik terjadi. Ipmalay yang banyak bersinggungan untuk merencanakan sebuah agenda program diharapkan juga berfikir tentang rawannya sebuah program tanpa konsep yang matang (Program dadakan). Program yang sedang berada dalam tataran teori seharusnya bisa dipahami oleh semua kader, sehingga tidak terjadi miscommunication ketika program sudah berjalan dalam tataran teknis di lapangan. Setiap kader yang dilibatkan dalam agenda program harus memiliki "Sense of Belong" dulu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dalam suksesi program ke depannya.

Kerja teknis atau di kerja di Lapangan dalam sebuah program bisa menjadi rusak atau runyam ketika banyak kader yang terlibat tidak paham mengenai konsep yang di bawa. Sehingga kader tidak akan mampu mencari cara alternatif untuk mensiasati masalah yang dihadapi ketika sudah terjun ke medan teknis lapangan.

Saatnya Berfikir
Memang.....
Menjadi manusia yang mampu bercerita tentang konsep bukanlah hal yang mudah, karena kapasitas pribadi menjadi hal pokok yang harus di penuhi. Namun apabila seorang manusia tidak mampu membuat konsep, maka keberlangsungan hidupnya juga segera saja di pertanyakan. Saat ini di Jogja sangat banyak media yang bisa melatih kita untuk banyak berfikir, banyak media yang memfasilitasi manusia-manusia yang merasa kekurangan dalam membuat sebuah konsep. Salah satunya Ipmalay, Ipmalay banyak menawarkan program yang bersinggungan dengan bagaimana menjadi konseptor yang baik. Mulai dari acara formal hingga non formal, Ipmalay sangat mengapresiasi kader-kadernya apabila memiliki kemauan untuk menjadi seorang konseptor program, karena Ipmalay juga sadar betul tentang bagaimana susahnya mengemban amanah sebagai seorang konseptor. Jadi mulai saat ini sadari potensi yang ada dalam diri kita, harus diarahkan kemana kepasitas yang kita miliki, Sebelum muncul kata-kata terlambat sebagai kamuflase dari sebuah kekecewaan.

So Think, Take Action!!!!

Futsal

0 komentar

Salam Olahraga.
Kawan-kawan nanti malam kita ada maen futsal :
Tanggal : 05 April 2011
Jam : 22.00 - 24.00 Wib
Tempat : Lapangan Tifosi daerah kampus UAD 1

Buat kawan-kawan yang suka futsal dan lagi kosong diharapkan datang ya, kalau bisa sekalian bawa snack atau makanan gudeg. :)

Penghijauan Lereng Merapi

0 komentar















Siapa sangka kalau akhirnya kita bisa menanam pohon, padahal biasanya yang kita lihat hanya sawit dan karet. Apa tidak luar biasa, niatan kita akhirnya terwujud untuk bisa berpartisipasi dalam Konsorsium Penghijauan Lereng Merapi. Aih, tapi terlalu rendah jika itu yang kita harapkan, karena yang perlu mereka tahu adalah, ini bukan sekedar eksistensi. Bahwa kita tidak butuh pujian dan sanjungan dari bibir mereka, apalagi dari bibir para pendusta. Ini tanggung jawab kita sebagai manusia, ini tanggung jawab kami sebagai perantau di jogja. Kerja kita adalah sebuah kamuflase dari kepedulian kita terhadap sesama, yang selalu mencoba bergerak dengan segala keterbatasan tanpa pamrih.

Semoga Kembali Hijau Merapiku
Semoga pohon-pohon itu tumbuh subur hingga esok layak untuk di tebang karena kami menanamnya dengan semangat untuk hidup, dan semoga saja itu menjadi sebuah magnet kerinduan ketika kami kembali ke Kota ini lagi. Terima kasih untuk sahabat yang sudah memperjuangkan suksesi acara, semoga tidak ada sifat cepat puas. Masih banyak tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan, semoga fokus kita untuk kuliah dan cepat menyelesaikannya masih menjadi prioritas utama. Jangan sampai kebersamaan kita kelak dijadikan sebuah pembelaan atas sebuah kegagalan dalam akademis yang kita jalankan saat ini.

Mari Bergabung Kawan, Saudaraku
tidak pernah ada rasa jenuh untuk terus menggaungkan kata-kata itu, karena itu adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara-saudara dan sahabat kami. Kami tak ingin di cap sebagai saudara yang mengabaikan saudara atau sahabatnya sendiri, karena kami sadar tidak banyak yang memiliki keluarga layaknya di rumah sana. Mari bergabung bersama IPMALAY YOGYAKARTA sebuah wadah untuk kita bersitalutahmi, sebuah wadah untuk kita berkreasi dan bersosialisasi. Karena kami juga ingin bersilaturahmi dengan sahabat-sahabat yang saat ini belum berada di sisi kami untuk sedikit beraksi. Kami tunggu kehadiran kalian kawan, kami menunggu!!!!

 
IPMALAY © 1988 | Designed by Lingkar Dalam Febri, in collaboration with IPMALAY | Ayo Update Kegiatan IPMALAY Dari Sini, Selamat Membaca