APBD Kabupaten Labuhanbatu 2011

Jumat, 20 Mei 2011 0 komentar

RANTAUPRAPAT : DPRD Kabupaten Labuhanbatu melalui rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Hj Ellya Rosa Siregar S Pd mengesahkan Rancangan APBD Tahun Anggaran (TA) 2011 menjadi APBD senilai Rp 560 Milyar lebih.


Perincian APBD L.Batu TA 2011 terdiri dari,

  • Pendapatan Daerah Rp.551.221.916.716,-
  • Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp.347.991.179.159,-,
  • Belanja langsung Rp.212.329.114.057,-
  • Total Belanja Belanja Daerah sebesar Rp.560.320.293.216,- sehingga defisit Rp. 9.098.376.500,-.


Pembiayaan terdiri dari:

  • Penerimaan Pembiayaan Rp.12.188.016.717,-,
  • Pengeluaran Pembiayaan Rp. 3.089.640.217,-
  • Pembiayaan Netto Rp.9.098.376.500,-.

Perincian selanjutnya adalah, Pendapatan Daerah direncanakan TA 2011 sebesar Rp. 551.221.916.716,- yang terdiri dari PAD Rp. 48.920.510.615Dana Perimbangan Rp. 468.736.406.101,- dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp. 33.565.000.000,-. Rinciannya sebagai berikut : PAD ditargetkan Rp. 48.920.510.615,- bertambah Rp. 13.262.270.565,- atau 37,19% dibandingkan dengan APBD TA 2010, dengan penjelasan berikut : Pajak Daerah ditargetkan Rp.19.711.886.100,- meningkat Rp. 11.011.804.100,- atau 126, 57% dari TA sebelumnya.

Retribusi Daerah ditargetkan Rp. 10.090.474.015,-berkurang
Rp.354.591.735,-atau 3,39% dari TA. 2010. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan ditargetkan sebesar Rp.7.645.000.000,- bertambahRp. 2.745.000.000,-
atau 56,02. Dari TA. 2010.

Lain-lain PAD yang sah ditargetkan Rp. 11.473.150.500,- berkurang
Rp.139.941.800,- atau 1,21% dari TA sebelumnya. Dana Perimbangan direncanakan
Rp. 468.736.406.101,- bertambah sebesar Rp. 59.049.662.693,- atau 14,41% dari
TA tahun lalu, dengan penjelasan sebagai berikut : Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
SDA ditargetkan sama dengan tahun lalu Rp. 52.354.788.101,-.

Dana Alokasi umum (DAU) Rp. 370.860.918.000,- bertambah Rp. 55.551.619.000,- atau 17,62% dari ta.2010 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) ditargetkan Rp. 45.520.700.000,- bertambah Rp. 465.800.000,- atau 1,03% dari APBD TA. 2010.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah yang berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak
dari provinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus serta bantuan keuangan dari
provinsi Rp. 33.565.000.000,- atau meningkat 6,34% dari anggaran sebelumnya.
Penjelasan adalah sebagai berikut: Bagi Hasil Pajak dari provinsi dan pemerintah
daerah lainnya Rp. 33.565.000.000,- bertambah Rp. 2.000.000.000,- atau 6,34%
dari tahun sebelumnyasedangkan dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus serta bantuan
keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya belum kita peroleh
alokasinya sampai saat ini.

Belanja daerah, yaitu Belanja Daerah pada R-APBD L.Batu ta. 2011ditargetkan Rp. 560.320.293.216,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung,
dimana Belanja Daerah dialokasikan untuk 40 SKPD yang terdiri dari 25 urusan
wajib dan 7 urusan pilihan.

Rincian belanja daerah terdiri dari, Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan, yang direncanakan Rp. 347.991.179.159,- yang terdiri dari Belanja
Pegawai Rp. 326.984.720.242,-. Belanja Bunga Rp. 77.079.917,-, Belanja Hibah Rp. 8.123.000.000,- Belanja Bantuan Sosial Rp. 3.578.600.000,-Belanja Bagi Hasil kepada pemerintahan desa Rp. 4.000.000.000,- Belanja Bantuan Keuangan kepada pemerintahan desa Rp.3.727.779.000,- serta belanja tidak terduga Rp.1.500.000.000,-.

Belanja langsung, yakni yang merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dimana belanja langsung
direncanakan Rp. 212.329.114.057,- yang terdiri dari Belanja Pegawai Rp.
37.193.133.800,-Belanja Barang dan Jasa Rp. 86.561.849.420,- serta Belanja Modal
Rp. 88.574.130.837,-.

Dari total Belanja Langsung sebagian besar dialokasikan untuk mendanai program dan kegiatan dalam rangka mendukung prioritas pembangunan daerah yaitu Rp.
124.848.993.587,- atau58,80% dengan rincian sebagai berikut: Prioritas pertama,
pembangunan infrastruktur dengan sasaran peningkatan infrastruktur pendukung
perkembangan ekonomi daerah dengan plafon anggaran Rp. 23.055.303.000,-
atau10,86%.

Prioritas kedua, pembangunan pendidikan dengan sasaran peningkatan angka
partisipasi sekolah dan mutu pendidikan dengan plafon anggaran Rp.
39.973.366.127,- atau 18,83%. Prioritas ketiga,pembangunan kesehatan dengan
sasaran peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan plafon anggaran Rp.
30.466.832.000,- atau14,35 %.

Prioritas keempat, pembangunan ekonomi kerakyatan dan pertanian dengan sasaran peningkatan kemampuan usaha ekonomi, ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat sebesar rp.31.353.492.460,- atau 14,77%. Pembiayaan, Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Rp. 12.188.016.717,- dan Pengeluaran Pembiayaan Rp. 3.089.640.217,-.Pengeluaran Pembiayaan dialokasikan untuk Penyertaan Modal kepada PT Bank sumut, Pembayaran Pokok Utangdan Pemberian Penguatan Modal kepada Koperasi dan UKM. Dengan demikian Pembiayaan Netto pada TA 2011Rp. 9.098.376.500,- yang akan digunakan untuk menutupi defisit anggaran.

Sementara Bupati Labuhanbatu dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD dalam
sambutannya atas pengesahan APBD 2011 tersebut mengucapkan terima kasih kepada
pihak legislatif atas kerja samanya selama ini sehinga pengesahan APBD dapat
dilaksanakan tepat waktu. Ke depan, harapnya, kemitraan strategis antara Pemkab dengan DPRD L.Batu tetap terjalin secara harmonis untuk mewujudkan visi Labuhanbatu Mandiri 2015 dan L.Batu Sejahtera 2020.

Sumber : Labuhanbatu.go.id

Silaturahmi Bapak Wakil Bupati Labuhanbatu dan Mahasiswa Labuhanbatu di Yogyakarta

Kamis, 19 Mei 2011 0 komentar


Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE

Diskusi dan sharing hari ini terbilang istimewa dan sedikit berbeda dengan diskusi sebelumnya karena dihadiri langsung oleh Bapak Suhari Pane sebagai Wakil Bupati Labuhanbatu, kunjungan yang dilakukan di tengah kesibukan kerja sebagai Wakil Bupati bertujuan adalah untuk terus mempererat tali silaturahmi antara pemerintah daerah dan mahasiswa daerah yang diharapkan mampu menjadi generasi penerus maupun generasi perubahan di daerah asal sebagai kampung halaman. Pemerintah yang telah didaulat secara resmi untuk merumuskan kebijakan yang selanjutnya dijadikan sistem berjalan di harapkan mampu selalu bersinergi dengan masyarakat luas sebagai subjek pelaksana, sehingga tujuan dapat dengan lebih mudah diwujudkan. Namun proses tidak terus terhenti, karena masyarakat di harapkan secara sadar mau ikut berpartisipasi aktif dalam menjalankan sistem yang telah di buat.

Keep smile @discussion

Diskusi dibalut dalam suasana penuh kekeluargaan namun tetap formal terus berjalan dan membahas beberapa materi diskusi antara lain : Pendidikan dan Infrasutruktur di Labuhanbatu.

@Pendidikan :

“Harapan pemerintah daerah terhadap mahasiswa-mahasiswa perantau sangatlah besar, terutama dalam hal pengembangan pendidikan di Labuhanbatu yang saat ini masih cukup tertinggal di banding Kota Yogyakarta sebagai salah satu barometer kota pendidikan di Indonesia.

Namun hal ini bukanlah hal mudah karena perlu pembenahan dari hulu hingga hilir, setiap elemen perlu di benahi. Perlu dibangkitkan lagi kesadaran yang lebih dari masing-masing elemen dalam menjalankan tugas ini, dan ini adalah tugas bersama.”

Potongan kalimat dari Bapak Suhari Pane dalam diskusinya kembali menguatkan peran mahasiswa daerah untuk ikut berpartisipasi langsung dalam memajukan kualitas pendidikan di daerah asal (baca : Labuhanbatu) yang sekarang masih bisa dikatakan tertinggal dari kota Yogyakarta. Selain itu, hal ini juga untuk mensinergikan program pemerintah daerah Labuhanbatu mewujudkan cita-cita Kabupaten Labuhanbatu sebagai salah satu barometer pendidikan di provinsi Sumatera Utara dan Indonesia J. Tentu bukanlah hal yang mustahil jika pada suatu saat nanti Labuhanbatu bisa bersanding dengan Yogyakarta sebagai daerah pendidikan yang layak di perhitungkan di Indonesia, ini adalah program besar yang layak dikawal sampai selesai. Program pendidikan yang diusung oleh pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu sejalan dengan cita-cita Ipmalay yang saat ini berperan sebagai salah satu sebagai front liner dalam pendidikan. Pengembangan pendidikan kearah yang lebih baik adalah tujuan mulia, karena melalui pendidikan yang berkualitas harkat dan martabat akan meningkat.

Namun untuk mewujudkan cita-cita ini bukanlah hal yang mudah, setiap orang yang terlibat dalam sistem pendidikan diharapkan mempunyai kesadaran untuk serius mengembangkan pendidikan. Labuhanbatu tidak hanya membutuhkan sistem yang berkualitas, sumber daya manusia (SDM) juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Sehingga pengembangan potensi sumber daya manusia ke tingkat yang lebih baik mutlak dilakukan, hal ini untuk mempermudah terwujudnya cita-cita bersama. Pembenahan dari hulu hingga hilir dalam sistem pendidikan harus segera di lakukan, totalitas pemerintah dalam melakukan perubahan dan pembenahan dibutuhkan. Tidak ada tebang pilih dalam menjalankan prosesnya, sehingga tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan yang perlahan akan menjadi riak pengganggu. Sudah bukan rahasia umum lagi kalau mahasiswa Labuhanbatu kebanyakan yang mengenyam pendidikan di Kota Pelajar ini merasa tertinggal dengan mahasiswa lain yang berasal dari pulau jawa, mahasiswa yang berasal dari Labuhanbatu harus terus mengejar ketertinggalan yang sangat jauh. Sehingga mahasiswa-mahasiswa Labuhanbatu di Yogyakarta sering di analogikan sebagai pembelajar yang lambat, banyak hal yang baru diketahui terlambat, banyak hal yang baru disadari terlambat dan sayangnya lagi itu semua terjadi ketika mahasiwa Labuhanbatu kebanyakan sudah sampai di tanah Jawa ini, di tanah kaum pelajar. Hal ini yang menjadikan Ipmalay terus berjalan dan berproses, kesadaran bersama bahwa Labuhanbatu membutuhkan sesuatu yang baru untuk mempercantik wajah pendidikannya juga bisa dimulai dari tangan generasi muda, kesadaran bahwa kita (baca : mahasiswa) harus ikut berpartisipasi dalam agenda perubahan ke arah yang lebih baik. Dimulai sejak dini, dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Tanggung jawab kita sebagai aktor pendidikan sama di mata pendidikan, mereka punya hak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

“Kesadaran dari pejabat-pejabat terkait untuk terus mensukseskan cita-cita ini sampai akhir sangat dibutuhkan, babat habis pejabat yang coba-coba genit di tengah jalan

Kalau dia coba-coba mencubit genit, maka anda-anda bersiaplah menjadi golongan yang akan mengalungkan samurai di leher jenjangnya”

“Ipmalay”

Semoga silaturahmi tidak terputus sampai disini, keperdulian pemerintah daerah untuk mau membuka diri dan melibatkan mahasiswa dalam pengembangan pendidikan sangat dibutuhkan. Garis koordinasi harus terintegrasikan, sehingga sinergi dapat tercipta. Ipmalay akan selalu setia mendampingi proses perubahan pendidikan di Labuhanbatu, dengan segenap tenaga dan dan fikiran yang dipunya.

Terima kasih atas kunjungan dari Bapak Suhari Pane selaku Wakil Bupati Labuhanbatu yang sudah menyempatkan waktunya berkunjung ke sekretariat Ipmalay untuk diskusi dan sharing informasi, semoga budaya ini selalu lestari terjaga. Semoga niatan tulus untuk merubah Labuhanbatu sejak dini dimudahkan oleh Tuhan yang maha esa, semoga tetap konsisten menjadi wakil rakyat yang peduli dengan rakyat. Salam pendidikan yang lebih baik untuk Labuhanbatu dari Yogyakarta.

“Ipmalay”

Story of Napak Tilas IPMALAY I (Rute : Sekretariat – Parangtritis)

Selasa, 17 Mei 2011 0 komentar

Rute : Sekretariat IPMALAY (Jalan Wakhid Hasyim, Ring Road Utara) – Pantai Parangtritis

Waktu tempuh : ± 10 Jam (03.49 AM – 14.00 PM)

Jarak Tempuh : ± 39.7 – 41 KM

Terduduk di atas tembok beton yang di jadikan sebagai pagar sekaligus penghalang jika tiba-tiba air pasang di pinggir pantai ini kami memandang jauh ke tengah-tengah laut yang terasa sangat luas tak bertepi, angin terasa keras menerpa badan menyebabkan gumpalan air di atas air dangkal sana menjadi besar. Bergulung-gulung bebas menghantam pasir di sepanjang pesisir pantai ini, dari sini kami mendengar suara TOA dari tim sar yang tidak henti-hentinya mengingatkan pengunjung untuk berhati-hati berenang dan tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Inilah Pantai Parangtritis, pantai yang tak pernah surut pengunjungnya dari para wisatawan baik nasional maupun internasional, pantai yang kata mereka (baca ; masyarakat jawa) menyimpan segudang kekuatan mistis karena di diami oleh sang penguasa ratu kidul. Aih…, kami tidak pernah tau keaslian cerita yang selalu turun temurun di tanah ini, menyebabkan kami terkadang menjadi acuh terhadap kondisi ekstrim yang selalu mereka kait-kaitkan dengan cerita dulu itu.

16.40 PM (Parangtritis)

Suara deru ombak, semilirnya angin, jeritan manusia-manusia usil, suara nyaring TOA dari mulut bapak tim SAR di atas lantai dua di posko menjadi obat lelah setelah seharian kami berjalan. Tembok ini menjadi pemberhentian terakhir kami di lokasi ini, tembok yang dirasa kokoh untuk menahan beban kami yang cukup berat karena hanya makan + tidur saja. Sengaja kami istirahatkan tubuh ini karena sudah 10 jam kami nonstop berjalan tanpa berhenti lama untuk sengaja mengistirahatkan tubuh, tubuh yang dirasa sudah cukup limpung karena dipaksa berjalan di kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

14.00 PM (Parangwedang)

Hangatnya air belerang di Parangwedang sedikit membantu meringankan lelah dan sakit di seluruh tubuh karena perjalanan tadi, sudah tidak sadar kalau kedua kaki ternyata melepuh dan memerah seperti tomat yang mau di sambal ibu di rumah. Pantas saja hampir tidak bisa jalan, ternyata kondisi kaki sudah di luar dugaan J. Awalnya sempat tergeletak di aula lokasi pariwisata untuk antri masuk ke ruangan mandi yang hanya tersedia beberapa sementara pengunjung cukup banyak, bersabar sedikit tidak masalah daripada tidak sama sekali J.

Awalnya sempat terharu ketika dari jauh melihat papan plank parangwedang, karena mengisaratkan bahwa kami sudah sampai di lokasi tujuan. Hendak berlari sekuat tenaga walau akhirnya harus tertatih juga, bahkan saling berpegangan satu sama lain karena sudah tidak mampu menopang badan.

13.00 (Gerbang Retribusi)

Gerbang yang menjadi awal pertanda bahwa kami sudah berada di wilayah pariwisata sekaligus gerbang yang memberitahu kami bahwa kondisi tubuh sudah mulai menipis kekuatannya, “kondisi baterai tinggal satu kapten” tercetus dari sahabat yang ikut dalam acara ini mengindikasikan apakah benar masih bisa di lanjutkan. Hampir saja putus asa karena dirasa tujuan masih sangat jauh sementara kondisi tubuh semakin lelah, ditambah bis angkutan yang semakin banyak lewat dan sengaja berhenti untuk mengajak kami ikut bergabung didalamnya. J Tapi godaan itu masih bisa di hancurkan dengan niatan yang sudah terpatri kuat sebelumnya, sia-sia perjuangan yang dijalani jika pada akhirnya harus mencari jalan pintas yang sebenarnya juga tidak dibenarkan dalam acara ini. teringat kata-kata “tunduk tertindas atau bangkit melawan, karena mundur adalah penghianatan”, menjadikan kami tetap teguh untuk menyelesaikan proses ini sampai akhir.

09.00 AM (Pasar Gabusan)

Terlihat sebuah gong raksasa yang menjadi symbol dari pasar gabusan yang berisi banyak aksesoris para seniman Yogyakarta yang sudah tidak diragukan lagi kualitas hasil kerjanya, terlihat juga waterpark baru yang berada tepat didepan Gong. Sepertinya masih baru beberapa bulan dibuka, tapi pengunjungnya sudah cukup banyak sampai antri. Kondisi pagi yang asri di daerah ini menjadikan perjalanan semakin bersemangat, matahari hangat menyentuh permukaan kulit seakan menyapa dan mengingatkan kami untuk tetap terus berjalan sampai tujuan. Banyak masyarakat yang berlalu lalang menggunakan beraneka ragam kendaraan, mulai dari sepeda sebagai roda dua sampai mobil beroda empat, mulai dari anak-anak sampai orang yang sudah lanjut usia semua tumpah ruah ke jalanan untuk ikut menikmati kondisi pagi yang menyuguhkan harmoni.

03.49 AM (Sekretariat IPMALAY)

Menyusuri jalanan yang diterangi lampu penerangan, di Yogyakarta kondisi penerangan jalan terbilang sangat baik. Hampir disetiap tiang PLN terdapat lampu penerangan menjadi bukti perdulinya pemerintah daerah terhadap prasarana umum yang berujung pada kepentingan umum dan kepentingan bersama, jalanan menjadi terlihat jelas walaupun tidak menggunakan senter yang biasa digunakan sebagai alat bantu penerangan. Di jam ini sepertinya masih banyak orang-orang yang tertidur pulas, waktu dimana suhu kota ini menjadi sedikit bertambah dingin sehingga selimut terkadang sering dianggap sebagai penyelamat yang sangat membantu, waktu dimana kota ini terasa sepi dari keramaian yang ditunjukkan 7 s/d 9 jam sebelumnya. Sementara di waktu ini kami sudah sibuk mencari jalan yang tidak berbatu dan tergenang air, mencari jalan yang paling halus sehingga mempermudah dan mempercepat gerak. Kondisi cuaca hari ini terasa dingin, cuaca pagi yang memaksa kami lebih asyik untuk mengenakan jaket. Sebelumnya kami melepaskan diri dari secretariat IPMALAY dengan doa supaya tidak terjadi halangan yang berarti sehingga agenda ini bisa dijalankan dengan maksimal dan mengahasilkan proses yang baik. Berharap semoga kondisi cuaca tidak seburuk belakangan hari yang sering hujan dan panas yang cukup terik, sehingga menyebabkan cepat haus.

IPMALAY dan “aksi” MASDAPUMI

0 komentar


"Assalamualaikum.Wr.Wb, terima kasih atas kehadiran sahabat-sahabat perwakilan organisasi yang sengaja di undang untuk berpartisipasi dalam agenda konsorsium penghijauan lereng merapi, sekaligus memperingati peringatan hari bumi sedunia yang akan jatuh di minggu depan”


Sedikit potongan sambutan dari ketua IPMALAY Sdr. Febriansyah dalam menyambut perwakilan-perwakilan organisasi yang telah hadir untuk mendiskusikan peran mahasiswa daerah dalam aksi penghijauan lereng merapi, sekaligus pembentukan panitia bersama lintas organisasi dalam peringatan hari bumi. Banyaknya undangan yang hadir ternyata jauh di luar perkiraan internal IPMALAY yang bertugas sebagai panitia, sehingga secretariat IPMALAY terasa sesak bahkan terpaksa banyak yang harus duduk di luar rumah. Namun sepertinya kondisi itu sudah tidak terpikirkan lagi karena semangat yang telah tertanam sebelum berangkat dari secretariat masing-masing.

Acara yang dimulai dari jam 19.30 Pm malam mini berhasil mendatangkan sahabat-sahabat lintas organisasi antara lain, Keluarga Pelajar Jambi Yogyakarta, Polisi Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA), Ikatan Pelajar Mahasiswa Deli Serdang, Ikatan Pelajar Riau Komisariat Rokan Hulu, Ikatan Mahasiswa Aceh Reg Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA), Persatuan Mahasiswa Tasikmalaya Reg Universitas Gadjah Mada (UGM), Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dairi Yogyakarta, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Yogyakarta, Keluarga Mahasiwa Batam Yogyakarta, dan IPMALAY sendiri.

Acara berlangsung riuh karena secretariat IPMALAY diisi oleh kader-kader terbaik dari masing-masing perwakilan organisasi termasuk dengan IPMALAY, sehingga suasana pendekatan ala mahasiswa terasa sangat kental.

“Bukan Cuma omong doank”

Hal ini yang diharapkan ada dalam masing-masing kepala yang ada di dalam ruangan ini, diharapkan paradigma masing-masing orang dalam memaknai program lebih total sehingga loyalitas dan totalitas menjadi maksimal.

Proggres Wacana IPMALAY I

0 komentar

Alhamdulillah akhirnya masih bisa kembali memberikan kabar dari IPMALAY saat ini, untuk seluruh keluarga besar IPMALAY di Yogyakarta maupun para Alumni dan masyarakat luas. Kemajuan pola pikir dan kesadaran yang dihasilkan dari proses-proses pengembangan wacana di minggu terakhir akhirnya menghasilkan satu keputusan yaitu saatnya kembali menghidupkan eksistensi IPMALAY sebagai organisasi daerah yang progresif di kota rantau ini (Yogyakarta), melalui rangkaian program dan aksi nyata. Di bulan April ini ada hari yang dijadikan moment oleh seluruh pecinta lingkungan hijau di Dunia, yaitu di tanggal 22 April lusa. Hari yang dijuluki sebgai hari Bumi Sedunia ini adalah sebuah kamuflase dari semakin prihatinnya pecinta lingkungan hijau terhadap kerusakan alam akibat ulah manusia sendiri, dalam melakukan penebangan pohon secara missal tanpa memikirkan dampak selanjutnya yang akan timbul. Selain itu juga hancurnya lingkungan hijau akibat keganasan alam yang saat ini dirasa sudah tidak bersahabat lagi, moment ini dimanfaatkan oleh seluruh kader-kader IPMALAY untuk kembali terjun ke lapangan dan kembali ikut berpartisipasi langsung menghijaukan bumi pertiwi ini. Kesempatan yang bisa di manfaatkan dalam melakukan kembali aksi hijau ini telah di wacanakan jauh-jauh hari sebelumnya, langkah selanjutnya tinggal meningkatkan kualitas program keranah eksternal IPMALAY. IPMALAY akan melibatkan organisasi-organisasi daerah, UKM kampus, Komunitas-komunitas hobi yang ada di Yogyakarta. Besarnya program yang akan di garap berdampak terhadap besarnya resiko yang akan diterima Internal IPMALAY apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di depan. Sehingga di butuhkan konsep yang matang dan totalitas maupun loyalitas kader dalam menjalankan proses eksekusi. Sama-sama berdoa untuk seluruh kader-kader IPMALAY semoga bisa mensukseska program sampai akhir.

 
IPMALAY © 1988 | Designed by Lingkar Dalam Febri, in collaboration with IPMALAY | Ayo Update Kegiatan IPMALAY Dari Sini, Selamat Membaca