Progress Report 06 April 2008

Jumat, 11 April 2008

Pada hari minggu (06-04-2008) lalu program pengajian rutin IPMALAY dilaksanakan oleh petugas dadakan, ternyata petugas siap untuk melaksanakannya dan akhirnya memang cukup memuaskan.
Acara pada hari itu dibawakan oleh saudara Darwis kemudian do’a oleh saudara Ronal dan dilanjutkan ceramah oleh saudara Irfan. “pada awalnya saya mengira bahwa IPMALAY hanya tempat ngumpul, ngobrol ngelantur oleh anak-anak Labuhanbatu, namun ketika melihat isi didalamnya ternyata banyak hal yang kita perlu pelajari dan dapatkan manfaatnya” ungkap Irfan dalam ceramahnya. Acara yang mengalir dengan akrab diiringi canda seperti biasanya berlanjut dengan hikmat. Irfan juga mengingatkan semua pendengar pada hari itu “ bagaimanapun kondisinya, kita harus bersemangat untuk melakukan proses pendidikian, pembelajaran di IPMALAY karena semua yang kita lakukan adalah untuk kebaikan kita semua” tandasnya.
Dan seperti biasa, setiap hari minggu program IPMALAY dilanjutkan dengan workshop sebagai media sharing knowledge, dan pada hari minggu tersebut menjadi sangat istimewa sebab diisi oleh bang Aping yang telah menjadi trainer dan motivator di lingkungan kerjanya.“ ada hal yang membedakan karakter bangsa Indonesia degan bangsa lain, kalau bangsa Indonesia lebih bersikap siapa tahu dalam menciptakan masa depannya, berbeda dengan bangsa lain yang membangun masa depannya dengan sikap optimis” hal ini yang disampaikan bang Aping dalam prolognya, yang sengaja membawa tema bagaimana cara membangun optimisme.Ternyata dalam mebangun optimisme banyak pondasi-pondasi yang harus disiapkan terlebih dahulu, sebab membangun optimisme butuh perjuangan dan tidak sedikit pula yang akan menghalangi proses pembangunan optimisme tersebut sebab dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Diantara faktor internal tersebut adalah lingkungan, budaya, orang tua, sitasi sosial, ekonomi sementara faktor internal antara lain adalah tanggung jawab.
Kemudian bang Aping menyebutkan bahwa pondasi optimisme ada tiga yaitu :
1. Berani mengambil tanggung jawab
Orang yang berani mengambil tanggung jawab akan lebih serius dalammelaksanakan suatu tugas ia akan menjadikan tanggungjawab tersebut sebagai proses pembelajaran tanpa peduli dengan grade resultasi yang diberikan orang pada dirinya yan penting telah berbuat sesuatu yang bermanfaat yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan dilaksanakan tanpa instruksi terlebih dahulu, berbeda dengan orang yang hanya bekerja dengan perintah atau instruksi orang lain atau atasannya maka yang menjadi orientasi adalah berhasil atau tidak dan bahkan lebih ekstrim lagi ia akan selalu dibayangi persefsi diferensiasi “kenapa aku yang disuruh bukan orang lain aja”.
2. Positive Mental Attitude
Mempunyai sikap mental yang positif, itulah syarat kedua untuk membangun optimisme, sebab jika seseorang hanya memandang sema yang akan dihadapinya dengan sikap negative maka yang terbayang adalah kehampaan. Semestinya menghadapi apapun yang akan terjadi dengan sikap positif sebab dengan kesungguhan akan diperoleh sesai dengan yang diharapkan.
3. Trust
Sikap percaya pada orang lain harus ditumbuhkembangkan, sebab ternyata 99% keberhasilan kita diperngaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Bang Aping juga mengingatkan pada semua peserta untuk selalu melihat cermin diri pribadi, dengan cara selalu bercermin dan bertanya siapa, bagaimana dan apa yang telah dsiperbuat oleh bayangan pada cermintersebut yang sesungguhnya diri kita sendiri.“ Jangan sampai pada suatu saat nanti kita bangun pagi dan kita sadari bahwa umur kita sudah tua dan belum bisa berbuat apa-apa” nasihatnya. Acara yang dimoderatori oleh saudara Amri tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, sikap antusias yang diperlihatkan para peserta workshop pada sesi tanya jawab semakin membuat acara lebih interaktif dan tentunya lebih menambah pemahaman para peserta.Pada closing moment moderator menyampaikan bahwa optimisme sangat diperlukan untuk melakukan suatu perubahan sebab perubahan tidak mudah untuk dilakukan, mutlak diperlukan kerjasama dan sikap pantang menyerah (Never give up).

0 komentar:

 
IPMALAY © 1988 | Designed by Lingkar Dalam Febri, in collaboration with IPMALAY | Ayo Update Kegiatan IPMALAY Dari Sini, Selamat Membaca